cover
Contact Name
Muhammad Asy'ari
Contact Email
muhammadasyari1991@gmail.com
Phone
+6285338219596
Journal Mail Official
lumbunginovasi@gmail.com
Editorial Address
Tanjung Karang Sekarbela, Mataram, NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Lumbung Inovasi: Journal of Community Service
ISSN : -     EISSN : 2541626X     DOI : -
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat | Lumbung Inovasi: Journal of Community Service (ISSN: 2541-626X) is an open access scientific journal that publish community service and empowerment articles. This journal published twice a year (bianually) in May and November.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol. 7 No. 3 (2022): September" : 17 Documents clear
Socialization and Practice of Processing Coconut Cooking Oil based on SNI 3741:2013 Quality Standard for Residents in Gondoruso Village, Pasirian Lumajang Frida Ulfah Ermawati; Dzulkiflih Dzulkiflih; Tony Seno Aji; Choirul Anna Nur Afifah; Abu Zainuddin
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i3.766

Abstract

Gondoruso village, Pasirian Lumajang has many coconut trees. However, the coconuts were only harvested and sold in the local market at a price of IDR 2,000-3,000/fruit. Some local residents had initiated efforts to process coconuts into cooking oil, but the resulting oil smelled rancid so they stopped it. This paper reported the results of our community service activities in assisting Gondoruso Village residents to proceed coconut into cooking oil that meets the SNI 3741:2013 quality standard. The aim was to train the residents’ skills in producing qualified coconut cooking oil so they could earn extra family income. Eight old coconuts were grated, and thick coconut milk was taken. The coconut milk was left overnight in the refrigerator to produce lumps of coconut milk. The lumps of coconut milk were taken and cooked over low heat. About 10 minutes later, the oil started to come out, and the cooking process continued for 40-45 minutes until all the oil-came out, and 550 ml of cooking oil was produced. The SNI 3741:2013 quality test revealed that the cooking oil was of very good quality because the values of 6-SNI parameters met the standard, i.e., organoleptic is liquid, clear yellow, sweet coconut, and tasteless; moisture content=0.13% w/w; acid number=0.06% w/w; peroxides number=0; the pelican oil=negative, and the linoleic acid=0.13%. The production and market analyses stated that the production cost of 550 ml of coconut oil=IDR 27,600, while the selling price in the market=IDR 80,000/500 ml.
Penanaman Mangrove di Pantai By Pass Kolaka untuk Membangun Karakter Peduli Lingkungan Pesisir dan Pantai Mahasiswa Andri Estining Sejati; La Ode Nursalam; L.M. Ruspan Takasi; Eko Harianto; Sakka Hasan; Sitti Kasmiati; Arisona Arisona
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i3.789

Abstract

Lingkungan pesisir dan pantai terjaga dengan adanya tanaman mangrove. Abrasi yang mengenai jalan by pass Kolaka yang berhadapan dengan Teluk Bone dapat direduksi oleh mangrove sebagai tanggul alami. Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi FKIP USN Kolaka perlu mempraktekkan upaya penanaman mangrove sebagai upaya untuk untuk meningkatkan kepedulian lingkungan pesisir dan pantai. Pelaksanaan penanaman melibatkan 15 mahasiswa, 5 instruktur, dan 12 panitia yang merupakan tim pengabdian kepada masyarakat penanaman pohon mangrove. Kegiatan dilaksanakan dengan membersihkan lingkungan pesisir dan pantai dari sampah, menanam, dan merawat 200 pohon mangrove. Mahasiswa merasakan manfaat dalam hal mengasah karakter peduli lingkungan pesisir dan pantai dengan melakukan praktek langsung dan mengkaitkan dengan mata kuliah terkait. Kegiatan dapat dijadikan role model dan kegiatan rutin bagi perusahaan yang memiliki dampak kepada lingkungan sekitar. Mangrove Planting in The Kolaka By Pass Beach for Construct Students Coastal and Beach Environment Awareness Abstact The coastal and coastal environment is maintained by the presence of mangrove plants. Abrasion on the Kolaka by-pass road facing Bone Bay can be reduced by mangroves as natural embankments. S1 students of Geography Education FKIP USN Kolaka need to practice mangrove planting efforts to increase awareness of the coastal and beach environment. The implementation of the planting involved 15 students, five instructors, and 12 committees who were a community service team for planting mangrove trees. Activities carried out by cleaning the coastal and beach environment from garbage, planting, and caring for 200 mangrove trees. Students feel the benefits of honing the character of caring for the coastal and beach environment by doing direct practice and linking it with related courses. Activities can be used as role models and routine activities for companies that impact the surrounding environment.
Budidaya Lele Mutiara (Mutu Tinggi Tiada Tara) berbasis Shipon Termodifikasi sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat Moh. Toifur; Yahya Hanafi; Okimustava Okimustava; Muhammad Faisal; Bayu Setiawan; Silvia Laeli; Irfan Rosyadi
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i3.793

Abstract

Permasalahan yang dijumpai di mitra yaitu modal usaha KWT, pengalaman budidaya lele Mutiara, pemeliharaan lele Mutiara, pengelolaan limbah ikan, penyakit ikan, pengobatan penyakit ikan, pemasaran dan pengolahan pasca panen. Solusi yang ditawarkan berdasarkan analisis situasi dan permasalahan yang terdapat di mitra yaitu melalui budidaya ikan lele Mutiara dengan metode Shipon termodifikasi. Metode Siphon sangat bermanfaat untuk mengurangi endapan ammonia di dasar kolam lele yang bersumber dari kotoran ikan dan sisa pakan. Kadar ammonia dalam air akan sangat menentukan kesehatan ikan, jika dapat diturunkan maka kualitas air juga akan lebih sehat untuk ikan lele. Tujuan dari PkM yaitu meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi warga masyarakat khususnya KWT Mekar Jannah dan  pemanfaatan lahan terbatas untuk kegiatan yang produktif. Tahapan kegiatan PkM dibagi menjadi empat yaitu persiapan, pelaksanaan, pemeliharaan dan pemasaran. Teknik pengumpulan data yaitu melalui kuesioner dengan instrumen berupa angket. Jumlah responden yaitu 30 anggota KWT Mekar Jannah. Hasil pengukuran keberdayaan yaitu  warga sasaran memberikan penilaian sangat baik pada semua aspek meliputi: kejelasan perolehan transfer teknologi (93%), keunggulan metode shipon dibanding metode konvensional (91,67%), peningkatan pengetahuan mitra (92,50%), peningkatan kemampuan mitra (80,83%), manfaat yang diperoleh (89,17%), komitmen peserta (96,67%), transfer keterampilan (95,83%), meningkatkan pendapatan warga (95,83%). Berdasarkan hasil angket tersebut menunjukkan bahwa kegiatan PkM telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, dan warga sasaran memiliki komitmen terkait keberlanjutan program. Modified Shipon-based Pearl Catfish Cultivation as an Effort to Improve Community Economy Abstract The problems partners encounter are KWT business capital, the experience of pearl catfish cultivation, maintenance of pearl catfish, fish waste management, fish diseases, treatment of fish diseases, marketing, and post-harvest processing. The solution offered is based on analyzing the situation and problems found in partners, namely through Pearl catfish cultivation with the modified Shipon method. The Siphon method is beneficial for reducing ammonia deposits at the bottom of catfish ponds sourced from fish waste and leftover feed. Ammonia levels in the water will significantly determine the health of fish, and if they can be lower, the water quality will also be healthier for catfish. The purpose of the PkM is to improve food security and the community's economy, especially KWT Mekar Jannah, and limit land use for productive activities. The stages of PkM activities are divided into preparation, implementation, maintenance, and marketing. The data collection technique is through a questionnaire with an instrument in the form of a questionnaire. The number of respondents is 30 members of the Mekar Jannah KWT. The results of the empowerment measurement are that the target citizens gave an excellent assessment on all aspects, including clarity of technology transfer acquisition (93%), the superiority of the Shipon method compared to conventional methods (91.67%), increased partner knowledge (92.50%), increased partner capabilities (80.83%), the benefits obtained (89.17%), the commitment of the participants (96.67%), the transfer of skills (95.83%), increasing the income of the residents (95.83%). The questionnaire results show that PkM activities have achieved the predetermined success indicators, and the target residents are committed to the program's sustainability.
Pengukuran Pemahaman Kelistrikan Masyarakat Daerah Rawan Banjir Desa Dringu Menggunakan Metode System Usability Scale Agung Yatiningrum; Sabrina Annisa Rizky; Putro Adi Pamungkas; Ahmad Bayhaqi; Ainur Rofiq
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i3.801

Abstract

Tiga bahaya yang diakibatkan oleh listrik, yaitu kesetrum (sengatan listrik), ledakan, dan panas atau kebakaran. Tidak jarang masyarakat cenderung lalai akan antisipasi bahaya yang disebabkan oleh listrik. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat tentang kelistrikan, khususnya penanganan listrik ketika terjadi bencana. Konsleting listrik merupakan hal nyata yang akan dihadapi saat banjir terjadi.  Di mana banjir yang terjadi di Desa Dringu beberapa tahun terakhir ini menjadi perhatian khusus. Karenanya, dibutuhkan kesigapan serta kerjasama antar warga dan pemerintah serta PLN sebagai perusahaan penyedia listrik. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Universitas Panca Marga Probolinggo mengadakan kegiatan sosialisasi kelistrikan. Kegiatan penyuluhan ini dihadiri oleh RT, RW, dan Kader PKK Desa Dringu dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat sekitar tentang pemasangan instalasi listrik rumah tangga dengan prosedur pemasangan yang benar sesuai standar SNI dan PUIL, dan pencegahan serta penanganannya agar meminimalisir kecelakaan dan dampak yang dapat ditumbulkan pra dan pasca bencana banjir terjadi. Melalui kegiatan penyuluhan ini juga dilakukan pengukuran tingkat pemahaman masyarakat menggunakan metode System Usability Scale (SUS). Didapatkan hasil yaitu sebelum dilakukan penyuluhan, rata rata tingkat pemahaman masyarakat sebesar 63,6 dan dapat dikategorikan kurang paham dan kurang tanggap. Sedangkan hasil pengukuran pasca penyuluhan, rata-rata tingkat pemahaman masyarakat meningkat menjadi 94,5. Kata Kunci: Banjir, Konsleting, Keamanan Listrik, System Usability Scale (SUS) The Measurement of Electricity Understanding for Flood Prone Area Society in Dringu Village Using System Usability Scale Method Three hazards caused by electricity, namely electrocuted (electric shock), explosion, and heat or fire. Not infrequently people tend to ignore the anticipation of the dangers caused by electricity. This is due to the public's lack of understanding about electricity, especially handling electricity when a disaster occurs. Electrical short circuit is a real thing that will be faced when a flood occurs. Wherein the flood that occurred in Dringu Village in the last few years has received particular concern. Therefore, it takes alertness and cooperation between citizens and the government as well as PLN as an electricity supply company. Through Kuliah Kerja Nyata (KKN) activities, the student of Panca Marga University of Probolinggo has held electricity socialization program. The program was attended by RT, RW, and PKK Cadres of Dringu Village with total 25 participants. This program is expected to be able to educate the surrounding community about the installation of household electrical installations in accordance with the correct procedures according to SNI and PUIL, and prevention as well its handling in order to minimize the accident and the impact that can be caused before and after the flood disaster occurs. This program also measuring the level of public understanding using System Usability Scale (SUS) method. The result obtained that before the socialization was carried out, the average level of public understanding was 63,6 and could be categorized as less understanding and less responsive. While after the socialization, the average level of public understanding increased to 94,5.  
Pelatihan Pembuatan Eco enzyme sebagai Handsanitizer dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat Kelurahan Lembah Damai Yesi Mutia Basri; Poppy Nurmayanti; Nita Wahyuni; Fitri Fitri; Mukhlis Mukhlis; David Febryant; Dira Febrianti; Nanda Fatmawati; Nurhafida Nurhafida; Putri Badriah Mukarromah; Ruminda Ruminda; Annisa Dwi Yuliana; Melta Suplina; Citra Rezki Ramadhani; Widiasti Sukmaningrum
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i3.815

Abstract

Saat sekarang ini sampah sudah mulai dipandang sebagai sumber daya yang memiliki nilai ekonomi. Pengolahan sampah menjadi produk yang lebih berguna mulai aktif dilakukan seperti menjadikan sampah untuk energi, kompos, pupuk atau sebagai bahan baku dalam industri. Sampah organik dapat diolah menjadi Eco enzyme yang memiliki manfaat ganda. Cairan Eco enzyme ini multifungsi dan aplikasinya dapat meliputi rumah tangga, pertanian dan juga peternakan. Program ini bertujuan menjadi solusi untuk menciptakan lingkungan yang bersih (Zero Waste) sekaligus untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Kegiatan ini mengenalkan inovasi alat fermentor eco enzyme yang dapat digunakan lebih efektif. Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan pelatihan yang dilakukan secara langsung  dan dilanjutkan dengan pendampingan pembuatan eco enzyme dengan menggunakan eco fermentor dan pembuatan handsanitizer. Kegiatan ini menghasilkan peningkatan pemahaman mitra dalam produksi handsanitizer. Handsanitizer yang dihasilkan selanjutnya  diuji efektivitasnya dalam membunuh bakteri. Kegiatan ini diharapkan dapat dilanjutkan oleh mitra Bank sampah dalam memproduksi handsanitizer sehingga dapat meningkatkan ekonomi. Workshop on the production of Eco enzyme as a Hand Sanitizer in Improving the Economy of the Village Community of Lembah Damai  Abstract Nowadays, waste has begun to be seen as a resource that has economic value. Processing waste into more valuable products has started to be actively carried out, such as making waste for energy, compost, fertilizer, or as raw material in the industry. Organic waste can be processed into Eco enzyme, which has multiple benefits. This Eco enzyme liquid is multifunctional, and its applications can include households, agriculture, and livestock. This program aims to be a solution to create a clean environment (Zero Waste) as well as to improve the economy of the surrounding community. This activity introduces an innovative eco-enzyme fermenter that can be used more effectively. The method of implementing the action is through training which is carried out directly and followed by assistance in making eco enzymes using an eco fermenter and hand sanitizer. This activity resulted in an increased understanding of partners in the production of hand sanitizer. The hand sanitizer produced is then tested for its effectiveness in killing bacteria. This activity is expected to be continued by Waste Bank partners in creating hand sanitizer to improve the economy
Workshop Editing Video Pembelajaran Pada SMP Negeri 30 Palembang Dewi Sartika; Imelda Saluza; Indah Permatasari; Yosef Yulius
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i3.817

Abstract

Proses pembelajaran dilakukan dengan bantuan teknologi guna mengurangi kontak fisik yang dianggap sebagai salah satu penyebab cepat tersebarnya virus covid-19. Oleh karena itu, perlunya pemahaman terkait pemanfaatan teknologi dalam menciptakan media pembelajaran yang dapat membantu proses penyampaian materi ajar secara efektif. Salah satu media pembelajaran yang digunakan berupa video pembelajaran yang dapat diputar berulang – ulang oleh siswa dirumah sampai materi tersebut dipahami. Video pembelajaran diharapkan berisikan materi yang telah diringkas sehingga durasinya tidak terlalu lama, memiliki kualitas audio yang jelas, serta transisi atau dapat ditambahi dengan musik agar lebih menarik dan tidak membosankan. SMP Negeri 30 Palembang selaku mitra ingin meningkatkan kreativitas sekaligus kompetensi guru mata pelajaran dalam menyusun dan mengembangkan media pembelajaran yang menarik khususnya dalam bentuk video pembelajaran Salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan editing video yaitu Shotcut. Aplikasi ini dianggap paling relevan untuk digunakan karena selain memiliki fitur-fitur yang lengkap, mudah dipahami, tidak berbayar dan video hasil editing tidak dibubuhi watermark layaknya aplikasi editing video gratis lainnya. Pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat ini dilakukan melalui kegiatan berupa workshop yang diikuti oleh seluruh guru mata pelajaran. Setelah kegiatan terlaksana diperoleh hasil bahwa seluruh peserta telah memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam membuat video pembelajaran sedangkan untuk pengetahuan dan keterampilan editing video menggunakan Shotcut telah dikuasai oleh 70% peserta. Hasil tersebut diperoleh karena fasilitas yang diperlukan belum memadai, sehingga direkomendasikan kepada mitra untuk melakukan pengadaan fasilitas yang dapat digunakan secara bersama bagi guru mata pelajaran dalam membuat media pembelajaran. The Learning Video Editing in SMP Negeri 30 Palembang Abstract The learning process is carried out with the help of technology to reduce physical contact, which is considered one of the causes of the rapid spread of the covid-19 virus. Therefore, it is necessary to understand the use of technology in creating learning media that can help deliver teaching materials effectively. One learning media used is a video that students can rewind at home until they understand the materials. Learning video is expected to contain summarized materials so that the duration is not too long, the audio quality is clear, and there is a transition or music to make the video more interesting and fun. SMP Negeri 30 Palembang, as a partner, wanted to increase the creativity and the competence of teachers in compiling and developing interesting learning media, especially learning videos. One of the applications that could be used to edit videos was Shotcut. Shotcut is considered the most relevant application because it not only has complete features but is also easy to understand and free. Besides, the edited video is not watermarked like other free video editing applications. Implementing the Community Partnership Program was carried out through a workshop that all teachers attended. After the activity was carried out, it was found that all participants had acquired the knowledge and skills to make a learning video. Knowledge and skill of video editing using shortcuts had also been mastered by 70% of the participants. These results were obtained because the required facilities were not adequate. Because of that reason, SMP Negeri 30 Palembang needs to have some facilities which teachers can use in making learning media in the future.
Pembangunan Mental Dan Spirit Kewirausahaan Melalui Penyuluhan Kewirausahaan Pada Wirausahawan Desa Permanu Kabupaten Malang Hanif Rani Iswari; Syamsul Bahri; Sopanah Sopanah; Khojanah Hasan; Dwi Anggarani
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i3.831

Abstract

Wirausaha dikenal memiliki mental yang baja dan spirit yang tak pernah padam, namun hingga sampai pada titik tersebut tidak ada wirausaha yang tanpa melalui proses jatuh dan bangun. Proses berat dialami oleh pelaku usaha Desa Permanu Kabupaten Malang khususnya bagi mereka yang memiliki usaha dalam skala kecil ketika pandemic covid-19. Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan membangun mental dan spirit kewirausahaan dalam bentuk penyuluhan pada wirausahawan Desa Permanu Kabupaten Malang yang berjumlah 10 bidang usaha binaan sejumlah 40 mitra usaha. Kegiatan dikemas dalam bentuk penyuluhan berupa pemaparan, talkshow interaktif, FGD yang dilengkapi dengan screening pre-counseling dan evaluasi pasca- counselling. Hasil screening pre-counseling pada partisipan diperoleh identifikasi beberapa permasalahan yakni kurangnya minat bertahan dalam berwirausaha dan belum memiliki dorongan untuk mengembangkan dan membesarkan usaha yang dilakukan. Hasil evaluasi pasca-counseling diperoleh peningkatan minat untuk bertahan dalam berwirausaha dengan dibuktikan dengan munculnya beberapa ide bisnis berbasis kearifan lokal yang dapat digali lebih lanjut. Selain itu dalam sesi FGD, ide bisnis baru bahkan yang tengah dijalankan telah dipandu dalam menyusun analisa SWOT yang berguna dalam rencana pengembangan atau bahkan strategi scale-up.  Development Of Mental And Spirit Entrepreneurship Through Entrepreneurship Counseling To Entrepreneurs In Permanu Village, Malang Regency Entrepreneurs are known to have a strong mental and spirit that never goes out, but up to that point there is no entrepreneur without going through the process of falling and getting up. The hard process was experienced by business actors in Permanu Village, Malang Regency, especially for those who have small-scale businesses during the COVID-19 pandemic. This Community Service Program aims to build an entrepreneurial mentality and spirit in the form of counseling for entrepreneurs in Permanu Village, Malang Regency, totaling 10 business fields under the guidance of 40 business partners. Activities are packaged in the form of counseling in the form of presentations, interactive talk shows, FGDs equipped with pre-counseling screening and post-counseling evaluations. The results of the pre-counseling screening of participants identified several problems, namely the lack of interest in surviving in entrepreneurship and not having the drive to develop and enlarge the business being carried out. The results of the post-counseling evaluation showed an increase in interest in surviving in entrepreneurship as evidenced by the emergence of several business ideas based on local wisdom that could be explored further. In addition, in the FGD sessions, new business ideas and even those that are being implemented have been guided in preparing a SWOT analysis that is useful in development plans or even scale-up strategiesAbstrak: Wirausaha dikenal memiliki mental yang baja dan spirit yang tak pernah padam, namun hingga sampai pada titik tersebut tidak ada wirausaha yang tanpa melalui proses jatuh dan bangun. Proses berat dialami oleh pelaku usaha Desa Permanu Kabupaten Malang khususnya bagi mereka yang memiliki usaha dalam skala kecil ketika pandemic covid-19. Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan membangun mental dan spirit kewirausahaan dalam bentuk penyuluhan. Kegiatan dikemas dalam bentuk penyuluhan berupa pemaparan, talkshow interaktif, FGD yang dilengkapi dengan screening pre-counseling dan evaluasi pasca- counselling. Hasil screening pre-counseling pada partisipan diperoleh identifikasi beberapa permasalahan yakni kurangnya minat bertahan dalam berwirausaha dan belum memiliki dorongan untuk mengembangkan dan membesarkan usaha yang dilakukan. Hasil evaluasi pasca-counseling diperoleh peningkatan minat untuk bertahan dalam berwirausaha dengan dibuktikan dengan munculnya beberapa ide bisnis berbasis kearifan lokal yang dapat digali lebih lanjut. Selain itu dalam sesi FGD, ide bisnis baru bahkan yang tengah dijalankan telah dipandu dalam menyusun analisa SWOT yang berguna dalam rencana pengembangan atau bahkan strategi scale-up.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Ekonomi Kreatif Produk Abon Bawang Goreng Desa Randupitu, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo Nourma Ulva Kumala Devi; Oktafiyanto Oktafiyanto; Juhairiyah Kartika Dewi; Abd Malik Al Gazali Sayyidi; Asroful Anam
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i3.832

Abstract

Masyarakat Desa Randupitu lebih banyak berprofesi sebagai seorang buruh tani dikarenakan desa ini memiliki potensi wilayah yang bagus dalam menanam tanaman khususnya bawang merah. Akan tetapi banyaknya hasil pertanian bawang merah ini tidak diimbangi oleh pengelolaan bawang merah yang lebih kreatif dan inovatif. Desa Randupitu memiliki potensi unggulan berupa petani bawang merah, yang dimana bawang merah ini bisa menjadi inovasi baru dengan mengolah bawang merah menjadi produk kreatif yang memiliki nilai jual yang tinggi. Dengan adanya ekonomi kreatif bisa menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di desa, dengan adanya ekonomi kreatif diharapkan akan lahir sebuah ide cemerlang untu membuat sesuatu yang baru yang dapat bernilai jual yang tinggi. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) memberikan inovasi dalam menyelesaikan permasalahan dalam bidang ekonomi di Desa Randupitu dengan memberikan program sosialisasi dan implementasi ekonomi kreatifpada tahun 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif desriptif. Hasil dari kegiatan ini adalah produk abon bawang goreng diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Randupitu untuk dijual sebagai produk dengan ciri khas Desa Randupitu. Community Empowerment Through Optimizing the Creative Economy of Fried Shredded Onion Products in Randupitu Village, Gending District, Probolinggo Regency Abstract The people of Randupitu Village mostly work as farm laborers because this village has good regional potential in growing crops, especially shallots. However, many of the results of this shallot farming are not supported by creative and innovative shallots. Randupitu Village has excellent potential in the form of shallot farmers, where shallots can be a new innovation by processing shallots into creative products that have high selling value. With the creative economy, it can be a strategy to increase village economic growth, with the creative economy, it is hoped that a bright idea will be born to make something new and worth selling high. Real Work Lecture (KKN) students provide innovation in solving economic problems in Randupitu Village by providing a socialization program and implementation of the creative economy in 2022. The method used in this study is a descriptive qualitative research method. The result of this activity is that the fried onion shredded product is expected to be used by the people of Randupitu Village to be sold as a product with the characteristics of Randupitu Village.
Pelatihan Pemanfaatan Barang Bekas Untuk Menumbuhkan Ekonomi Kreatif di Kalangan HIMPAUDI Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo Yayuk Indah Wahyuning Tyas; Agung Yatiningrum; Novita Lidyana
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i3.843

Abstract

Pengembangan nilai tambah suatu barang melalui kreativitas dan inovasi untuk menggerakkan ekonomi melalui penerapan ekonomi kreatif. Pemanfaatan sampah yang merupakan barang yang semula tidak memiliki manfaat, akan bernilai jika digunakan kembali dalam bentuk daur ulang yang memiliki nilai guna serta bermanfaat secara ekonomi. HIMPAUDI Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, merupakan sararan kegiatan penyuluhan untuk menumbuhkan ekonomi kreatif. Pada kegiatan pengmas yang dilajukan oleh dosen Universitas Panca Marga probolinggo kepada kelompok HIMPAUDI Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, diikuti 15 orang peserta. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan serta kreatifitas dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan anggota HIMPAUDI  melalui pelatihan pemanfaatan barang bekas untuk menumbuhkan ekonomi kreatif. Metode yang digunakan adalah pelatihan yang disertai dengan sosialisasi, demonstrasi dan praktek langsung pembuatan kerajinan. Hasil dari pelatihan ini yaitu untuk memberikan bekal kepada anggota HIMPAUDI untuk mampu memiliki keterampilan mengelola barang bekas menjadi barang bernilai ekonomi serta menumbuhkan ekonomi kreatif sehingga membantu mengurangi adanya sampah serta meningkatkan pendapatan perekonomian keluarga Training on The Use of Used Goods to Grow Creative Economy Among "HIMPAUDI" Kanigaran District Probolinggo City Development of added value of an item through creativity and innovation to drive the economy through the application of the creative economy. The use of waste, which is an item that originally had no benefits, will be valuable if reused in the form of recycling which has use value and is economically beneficial. HIMPAUDI, Kanigaran District, Probolinggo City, is a series of extension activities to grow the creative economy. In the community service activity carried out by lecturers of Panca Marga University in Probolinggo to the HIMPAUDI group, Kanigaran District, Probolinggo City, 15 participants were attended. The purpose of this activity is to provide knowledge and skills as well as creativity in fostering the entrepreneurial spirit of HIMPAUDI members through training on the use of used goods to grow the creative economy. The method used is training accompanied by socialization, demonstration and direct practice of craft making. The result of this training is to provide provisions for HIMPAUDI members to be able to have the skills to manage used goods into goods of economic value and grow the creative economy so as to help reduce waste and increase family economic income
Pelatihan Penyusunan Dimensi-Indikator Kinerja Pegawai di Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Pemerintah Kota Kupang Jefirstson Richset Riwukore; Fellyanus Habaora
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i3.844

Abstract

Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun konsep dimensi kinerja ASN berdasarkan kebutuhan organisasi. Ragamnya indikator kinerja yang ada selama ini mempengaruhi penentuan dimensi kinerja organisasi yang kadangkala tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi. Untuk hal tersebut maka diperlukan sebuah pelatihan penyusunan konsep dimensi organisasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi atau kemampuan organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara maksimal. Permasalahan mitra tersebut menjadi dasar dilakukannya pelatihan penyusunan konsep dimensi indikator kinerja berdasarkan kemampuan manajerial sumber daya manusia. Metode pelaksanaan pengabdian dilakukan menggunakan focus group discussion (FGD) mengikut sertakan seluruh ASN yang berada di Kantor Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Kupang yang berjumlah 39 ASN. Setiap peserta diminta untuk menginventarisir prediktor (faktor) yang menjadi dimensi dan indikator yang mempengaruhi kinerja berdasarkan persepsi. Berdasarkan hal tersebut, diperoleh 30 faktor yang dianggap sesuai dengan kinerja organisasi. Setelah itu, diuji SPSS menggunakan analisis faktorial untuk menentukan determinasi dari ragam faktor yang ada. Hasilnya, mitra mampu menentukan dimensi dan indikator kinerja yang sesuai dengan lingkungan kerjanya yang terdiri atas 12, yaitu (1) fisibilitas; (2) komprehensif; (3) ekonomi; (4) perhatian; (5) relevansi; (6) efisiensi; (7) kontrolabilitas; (8) produktivitas; (9) akuntabilitas; (10) ketangguhan; (11) responsibilitas; dan (12) sarana prasarana. Training on the Compilation of Employee Performance Dimensions at National Unity Agency, Politics and Community Protection Kupang City Government Abstract The purpose of this training is to improve the ability of the State Civil Apparatus (Acronym in Indonesia: ASN) in identifying, analyzing, and drafting the concept of ASN performance dimensions based on organizational needs. The variety of performance indicators that exist so far affect the determination of organizational performance dimensions and indicators which are sometimes not in accordance with the needs of the organization. For this reason, training in the preparation of the concept of organizational dimensions is needed in accordance with the needs of the organization or the ability of the organization to achieve organizational goals to the fullest. The partner's problems became the basis for training on the drafting of the concept of performance indicator dimensions based on the managerial ability of human resources. The method of service implementation is carried out using focus group discussions (FGD) involving all ASN in the Office of the Badan Kesatuan Bangsa, Politik and Perlindungan Masyarakat of Kupang City, totaling 39 ASN. Each participant was asked to make an inventory of the predictors (factors) that became the dimensions and indicators that affect performance based on perceptions. Based on this, obtained 30 factors are considered in organizational performance. After that, SPSS was tested using factorial analysis to determine the determination of the various existing factors. As a result, partners can determine dimensions and performance indicators that are to their work environment which consists of 12, namely (1) feasibility; (2) comprehensive; (3) economy; (4) attention; (5) relevance; (6) efficiency; (7) controllability; (8) productivity; (9) accountability; (10) toughness; (11) responsibility; and (12) infrastructure.

Page 1 of 2 | Total Record : 17